Selasa, 01 Desember 2015


Sebagai ulama ia tidak mengharapkan hidup dari sedekah dan belas kasihan orang. Tidak ingin pangkat dan kursi. Baik di zaman Belanda maupun Jepang. Tiap orang yang meminta pertolongannya tak pernah kecewa karena selalu ditolongnya. Ia adalah sosok ulama yang sangat mencintai Tuhannya, berbakti, taat pada ilahi, dan rendah hati.

Silahkan Download Digest Edisi Yang Dilupakan Oleh Sejarah Indonesia dengan besar file yang dikehendaki

0 komentar:

Posting Komentar